Ketidakpastian dan Penalaran Probabilitas
Pertemuan 7
Ketidakpastian dan Penalaran Probabilitas
Nama : Bella Alysha Vira
NPM : 11115319
Kelas : 3KA10
Dosen : Essy Malays Sari Sakti
PENALARAN KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu
kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. Ketidakpastian
merupakan suatu permasalahan karena mungkin menghalangi kita dalam membuat
suatu keputusan yang terbaik bahkan mungkin dapat menghasilkan suatu keputusan
yang buruk. Dalam dunia medis, ketidakpastian mungkin menghalangi pemeriksaan
yang terbaik untuk para pasien dan berperan untuk suatu terapi yang keliru.
Dalam bisnis, ketidakpastian dapat berarti kerugian keuangan.
Sejumlah teori yang berhubungan dengan
ketidakpastian telah ditemukan, diantaranya probabilitas klasik, probabilitas
Bayes, teori Hartley yang berdasarkan pada himpunan klasik, teori Shanon yang
didasarkan pada peluang, teori Dempester-Shafer dan teori fuzzy Zadeh. Contoh-contoh
klasik system pakar yang sukses yang bergubungan dengan ketidakpastian adalah
MYCIN yang berguna untuk diagnose medis dan PROSPECTOR untuk eksplorasi
mineral.
Suatu penalaran dimana adanya penambahan
fakta baru mengakibatkan ketidakkonsistenan, disebut dengan “Penalaran Non
Monotonis”. Ciri-ciri penalaran tsb sebagai berikut :
·Mengandung ketidakpastian
·Adanya perubahan pada pengetahuan
·Adanya penambahan fakta baru dapat mengubah
konklusi yang sudah terbentuk,
misalkan
S adalah konklusi dari D, bisa jadi S tidak dibutuhkan sebagai konklusi D +
fakta
baru
·Untuk mengatasi ketidakpastian maka
digunakan penalaran statistik.
Contoh aplikasi yang klasik sistem pakar yang
sukses sehubungan dengan ketidakpastian:
·MYCIN untuk diagnosa medis
·PROPECTOR untuk ekplorasi mineral
Banyak kemungkinan dan ketidakpastian
menyertai dalam masalah dan solusinya. Ada beberapa sumber dari ketidakpastian,
beberapa diantaranya adalah :
1. Masalah
Beberapa masalah meliputi factor-faktor yang
oleh sifat mereka, tidak pasti atau acak. Sebagai contoh, dalam pengobatan,
penyakit yang sama dapat member gejala yang berbeda untuk pasien yang lain.
2. Data
Beberapa masalah mungkin memiliki batasan
yang kurang jelas bagi seseorang. Orang yang menghadirkan masalah mungkin
mengetahui beberapa fakta untuk kepastian, menuduh lainnya dan tidak mengetahui
lainnya. Angka-angka dan nilai-nilai dapat tidak tepat, ditebak atau tidak
diketahui.
3. Pakar
Manusia sering dapat memakai pengetahuan
mereka tanpa mengetahui secara eksplisit apa pengetahuan itu sendiri. Mereka
mungkin harus meningkatkan secara detail apa yang mereka lakukan dan bagaimana
dan tampak tak jelas atau bahkan bertentangan dengan dirinya sendiri.
4. Solusi
Ada beberapa area tertentu dimana tidak
terdapat pakar yang diakui. Pakar sendiri mungkin tidak setuju satu sama lain
dan tak seorangpun dapat memutuskan solusi yang baik. Domain seperti itu dapat
berupa strategi militer.
TEOREMA DAN PROBABILITAS BAYES
Dalam teori probabilitas dan statistika,
Pengertian Teorema Bayes adalah teorema yang digunakan untuk menghitung peluang
dalam suatu hipotesis, Teorema bayes dikenalkan oleh ilmuan yang bernama Bayes
yang ingin memastikan keberadaan Tuhan dengan mencari fakta di dunia yang
menunjukan keberadaan Tuhan. Bayes mencari fakta keberadaan tuhan didunia
kemudian mengubahnya dengan nilai Probabilitas yang akan dibandingkan dengan
nilai Probabilitas. teorema ini juga merupakan dasar dari statistika Bayes yang
memiliki penerapan dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permain, hukum dan
kedokteran.
Teorema Bayes akhirnya dikembangkan dengan
berbagai ilmu termasuk untuk penyelesaian masalah sistem pakar dengan menetukan
nilai probabilitas dari hipotesa pakar dan nilai evidence yang didapatkan fakta
yang didapat dari objek yang diagnosa. Teorama Bayes ini membutuhkan biaya
komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk menghitung nilai probabilitas untuk
tiap nilai dari perkalian kartesius. penerapan Teorema Bayes untuk mencari
penerapan dinamakan inferens Bayes.
FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR)
Dalam menghadapi suatu masalah sering
ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa
berupa probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu
kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang
tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan
oleh sistem. Hal ini sangat mudah dilihat pada system diagnosis penyakit,
dimana pakar tidak dapat mendefinisikan tentang hubungan antara gejala dengan
penyebabnya secara pasti, dan pasien tidak dapat merasakan suatu gejala dengan
pasti pula. Pada akhirnya ditemukan banyak kemungkinan diagnosis.
Sistem pakar harus mampu bekerja dalam
ketidakpastian. Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan
ketidakpastian,termasuk diantaranya probabilitas klasik (classical
probability), probabilitas Bayes (Bayesian probability), teori Hartley
berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on classical sets), teori
Shannon berdasarkan pada probabilitas (Shannon theory based on probability),
teori Dempster-Shafer (Dempster-Shafer theory), teori fuzzy Zadeh (Zadeh.s
fuzzy theory) dan faktor kepastian (certainty factor). Dalam penelitian ini
yang digunakan adalah factor kepastian.
Faktor kepastian merupakan cara dari
penggabungan kepercayaan (belief) dan ketidapercayaan (unbelief) dalam bilangan
yang tunggal. Dalam certainty theory, data-data kualitatif direpresentasikan
sebagai derajat keyakinan (degree of belief).
Kelebihan dan Kekurangan Metode Certainty Factor
Kelebihan
Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar
untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosa
penyakit.
Perhitungan dengan menggunakan metode ini
dalam sekali hitung hanya dapat mengelola dua data saja sehingga keakuratan
data dapat terjaga.
Kekurangan
Ide umum dari pemodelan ketidakpastian
manusia dengan menggunakan numerik metode certainty factors biasanya
diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk
metode certainty factor diatas memiliki sedikit kebenaran.
Metode ini hanya dapat mengolah
ketidakpastian/kepastian hanya dua data saja. Perlu dilakukan beberapa kali
pengolahan data untuk data yang lebih dari dua buah.
Nilai CF yang diberikan bersifat subyektif
karena penilaian setiap pakar bisa saja berbeda-beda tergantung pengetahuan dan
pengalaman pakar.
Tahapan Representasi Data Kualitatif
Tahapan dalam merepresentasikan data-data
kualitatif :
·Kemampuan untuk mengekspresikan derajat
keyakinan sesuai dengan metode yang
sudah
dibahas sebelumnya.
·Kemampuan untuk menempatkan dan mengkombinasikan
derajat keyakinan tersebut
dalam
sistem pakar.
Dalam mengekspresikan derajat keyakinan
digunakan suatu nilai yang disebut certainy factor (CF) untuk mengasumsikan
derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data.
TEORI DEMPSTER-SHAFER
Dempster
shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief
functions and plausible reasoning (Fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk
akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah
(bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini
dikembangkan oleh Arthur P.Dempster dan Glenn shafer.
Secara
umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval :
[Belief,
Plausibility]
Belief
(Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi.
Jika bernilai 0 mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan Plausibility (Pl)
jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian.
Plausibility
dinotasikan sebagai :
Pl(s) = 1
– Bel(Øs)
Jika
yakin akan Øs maka dikatakan bahwa Bel(s) = 1 dan pl(Øs) = 0.
Misal q =
{A,F,D,B}
dengan :
A =
Alergi
F = Flue
D = Demam
B =
Bronkitis
TABEL
GEJALA
Keterangan:
A =
Alergi
F = Flue
D = Demam
B =
Bronkitis
Sekian
materi kali ini, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan kali ini. Semoga
bermanfaat J
Komentar
Posting Komentar