Pembelajaran / Learning
Pertemuan 8
Pembelajaran / Learning
Nama : Bella Alysha Vira
NPM : 11115319
Kelas : 3KA10
Dosen : Essy Malays Sari Sakti
1.1. Pembelajaran dari Pengamatan
Metode Observasi ialah pengamatan langsung
menggunakan alat indera atau alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau
objek. Observasi juga merupakan basis sains yang dilakukan dengan menggunakan
panca indera atau instrument sebagai alat bantu penginderaan ( Purnomo, 2008).
Tujuan pembelajaran dari pengamatan adalah
untuk memperoleh data atau fakta, untuk melihat, mengamati dan menghayatinya
secara langsung dan nyata mengenai objek tertentu dan untuk memperoleh
kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti.
1.1.1
Bentuk/Metode Pembelajaran
Ada berbagai hal yang mendorong pentingnya
mengetahui gaya belajar siswa, di antaranya adalah dengan mengetahui gaya
belajar peserta didiknya, seorang guru dapat memilih metode pelajaran dan
mengajar serta media pendidikan yang cocok bagi peserta didiknya.
Dalam hal ini, dituntut kreatifitas guru
dalam menvariasikan metode mengajar dan dalam hal pemilihan media pendidikan.
Dengan demikian, diharapkan perbedaan gaya belajar di antara peserta didik
mamapu diakomodir dengan baik.
Menurut Gagne, Wagner dan Brigsa, yang dimaksud pembelajaran adalah
serangakaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses
belajar pada siswa. Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Bisa pula diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan strategi
pembelajaran yang dipakai oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Macam-macam
metode pembelajaran
a.
Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah
metode yang efektif, karena membantu siswa dalam mencari tahu jawaban melalui
usaha sendiri berdasarkan data dan fakta yang ada. Model pembelajaran dengan
demonstrasi merupakan penyajian pelajaran lewat peragaan dan menunjukkan kepada
siswa mengenai suatu hal, proses, atau benda tertentu, baik benda yang
sebenarnya maupun hanya sekadar benda tiruan.
b.
Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah
interaksi sesama siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dalam membahas
materi pelajaran tertentu.
c. Metode
Pembelajaran Simposium
Metode pembelajaran simposium merupakan
cara mengajar dengan membahas suatu materi pelajaran atau masalah yang kemudian
dilihat dari berbagai sudut pemikiran berdasarkan keahlian.
d. Diskusi
Panel
Metode pembelajaran diskusi panel
merupakan suatu pembahasan masalah yang dilakukan oleh beberapa siswa yang
bertindak sebagai panelis, biasanya terdiri atas 4 – 5 orang di hadapan
audiens. Berbeda dengan model diskusi lainnya, pada diskusi panel, audiens
tidak terlibat dengan langsung, tetapi betugas meninjau panelis-panelis yang
sedang melaksanakan diskusi.
e. Metode
Simulasi
Sebagai metode pembelajaran, simulasi bisa
diartikan sebagai cara menyajikan pengalaman belajar melalui penggunaan suasana
dalam bentuk tiruan atau bukan sungguhan dengan tujuan memberi pemahaman mengenai
teori, prinsip, atau keahlian tertentu.
f. Metode
Tugas dan Resitasi
Metode pembelajaran dengan resitasi atau
tugas biasanya dipakai bertujuan supaya siswa lebih mantap pada hasil belajar,
disebabkan siswa mengerjakan latihan-latihan,
g. Metode
Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
sisiwa, namun dapat pula dari sisiwa kepada guru.
h. Metode
Kerja Kelompok
Metode
ini dilakuakan dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian
siswa diberi tugas untuk mencapai tujauan pelajaran.
1.1.2. Pembelajaran
Induktif
metode pembelajaran induktif merupakan metode pembelajaran yang
digunakan untuk sampai pada pernyataan yang universal dari hal-hal yang
bersifat individual. Tidak seperti penalaran deduktif, dalam penalaran
induktif, kerja akal atau fikiran beranjak dari pengetahuan sebelumnya mengenai
sejumlah kasus sejenis yang bersifat spesifik, khusus, individual, dan nyata
yang ditemukan oleh pengalaman inderawi kita.Pada induktif ditunjukkan untuk
membangun mental kognitif karenanya sangat sesuai untuk mengembangkan kemampuan
berfikir,dan juga strategi ini sangat membutuhkan banyak informasi yang harus
digali oleh siswa.kelebihan dari
pembelajaran induktif walaupun sangat sesuai untuk “social study” tetapi juga
dapat digunakan untuk semua mata pelajaran
seperti sain,bahasa dan lain – lain ,pembelajaran induktif juga dapat mengembangkan kemampuan berfikir
kreatif.
Logika induktif adalah sebuah proses
penalaran yang sesungguhnya telah dilakukan manusia semenjak dahulu,
bersama-sama dengan penalaran deduksi. Keduanya memiliki perbedaan logika
penalaran, namun sesungguhnya saling melengkapi. Dalam pengembangan keilmuan,
kedua proses dijalankan secara bergantian. Secara tidak langsung prinsip
berfikir deduktif menyumbang kepada kerja logika induktif, demikian pula
sebaliknya.
1.1.3. Pohon Keputusan
Pembelajaran
Metode pohon keputusan mengubah fakta yang
sangat besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan rule. Pohon
keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling popular karena mudah
untuk diinterpretasi oleh manusia. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah
data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan.
Konsep Pohon Keputusan |
Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree.
Konsep Data dalam Pohon Keputusan |
Proses pada pohon keputusan adalah
mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi
rule, dan menyederhanakan rule. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan
adalah kemampuannya untuk membreak down proses pengambilan keputusan yang
kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih
menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna
untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon
variabel input dengan sebuah variabel target.
Pohon keputusan merupakan himpunan aturan
IF...THEN. Setiap path dalam tree dihubungkan dengan sebuah aturan, di mana
premis terdiri atas sekumpulan node-node yang ditemui, dan kesimpulan dari
aturam terdiri atas kelas yang terhubung dengan leaf dari path.
Konsep Dasar Pohon Keputusan |
Bagian awal dari pohon keputusan ini adalah titik akar (root), sedangkan setiap cabang dari pohon keputusan merupakan pembagian berdasarkan hasil uji, dan titik akhir (leaf) merupakan pembagian kelas yang dihasilkan.
Pohon keputusan mempunyai 3 tipe simpul
yaitu:
1. Simpul akar, dimana tidak memiliki
cabang yang masuk dan memiliki cabang lebih dari satu, terkadang tidak memiliki
cabang sama sekali. Simpul ini biasanya berupa atribut yang paling memiliki
pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu.
2. Simpul internal, dimana hanya memiliki
1 cabang yang masuk, dan memiliki lebih dari 1 cabang yang keluar.
3. Simpul daun, atau simpul akhir dimana
hanya memiliki 1 cabang yang masuk, dan tidak memiliki cabang sama sekali dan
menandai bahwa simpul tersebut merupakan label kelas.
Referensi
Budiningsih, Asri.1997. Belajar dan pembelajaran. Rineka
Cipta.Jakarta
Prof. Dr. Hamalik, Oemar 2001. Proses
Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Jakarta
Komentar
Posting Komentar